Alkaloid adalah
senyawa organik yang terdapat di alam bersifat basa atau alkali dan sifat basa
ini disebabkan karena adanya atom N (Nitrogen) dalam molekul senyawa tersebut
dalam struktur lingkar heterosiklik atau aromatis, dan dalam dosis kecil dapat
memberikan efek farmakologis pada manusia dan hewan. Selain itu ada beberapa
pengecualian, dimana termasuk golongan alkaloid tapi atom N (Nitrogen)nya
terdapat di dalam rantai lurus atau alifatis.
Agar lebih dipahami,
alkaloid di bagi menjadi beberapa kelompok menurut atom Nitrogennya. Yaitu; Alkaloid
sebenarnya, protoalkaloid dan pseudoalkaloid. Dan berdasarkan intinya
penyusunnya (basa organiknya) diklasifikasikan menjadi 12 kelompok yaitu;
Benzena, Piridina, Piperidina, Kuinolina, Isokuinolina, Fenantren, Pirolidina
Siklo pentano perhidro fenantren, Imidazol, Indol, Purin dan Tropan.
Bervariasinya skema untuk klasifikasi alkaloid didasarkan pada konstitusinya,
telah disarankan dalam hal ini tata nama untuk alkaloid. Karena luasnya variasi
kelompok alkaloid, akan tetapi tidak satu pun yang sangat memuaskan.
1. Skema Umum
Jalur Biogenetik Pembentukan Alkaloid
Pada dasarnya metabolit sekunder yang terdapat pada bahan
alam merupakan hasil metabolit primer yang mengalami reaksi yang spesifik
sehingga menghasilkan senyawa-senyawa tertentu. Berikut ini adalah bagan yang
menunjukkan hunbungan antara metabolit primer dengan metabolit sekunder : (3).
2. Prinsip Dasar Pembentukan Alkaloid
Asam
amino merupakan senyawa organik yang sangat penting, senyawa ini terdiri dari
amino (NH2) dan karboksil (COOH). Ada 20 jenis asam amino esensial yang
merulakan standar atau yang dikenal sebagai alfa asam amino alanin, arginin,
asparagin, asam aspartat, sistein, asam glutamat , glutamin, glisin, histidine,
isoleusin, leusin, lysin, metionin, fenilalanine, prolin, serine, treonine,
triptopan, tirosine, and valin(4). Dari 20 jenis asam amino yang disebutkan
diatas, selain tirosin yang juga merupakan pencetus terbentuknya alkaloid
adalah histidin, lisin dan triptopan. Berikut adalah rumus struktur
masing-masing asam amino yang dimaksud :
Pada reaksi
selanjutnya ke empat asam-asam amino di atas akan membentuk golongan alkaloid
yang berbeda, akan tetapi melalui prinsip dasar reaksi yang sama. Biosintesis
alkaloid mula-mula didasarkan pada hasil analisa terhadap ciri struktur
tertentu yeng sama-sama terdapat dalam berbagai molekul alkaloid. Alkaloid
aromatik mempunyai satu unit struktur yaitu ß-ariletilamina. Alkaloid-alkaloid tertentu
dari jenis 1- benzilisokuinolin seperti laudonosin mengandung dua unit
ß-ariletilamina yang salingberkondensasi’ Kondensasi antara dua unit
ß-ariletilamina tidak lain adalah reaksi kondensasi Mannich. Dengan reaksi sebagai
berikut :
Menurut reaksi
ini, suatu aldehid berkondensasi dengan suatu amina menghasilkan suatu ikatan
karbon-nitrogan dalam bentuk imina atau garam iminium, diikuti oleh serangan
suatu atom karbon nukleofilik ini dapat berupa suatu enol atau fenol.
Dari percobaan
menunjukkan bahwa ß-ariletilamina berasal dari asam-asam amino fenil alanin dan
tirosin yang dapat mengalami dekarboksilasi menghasilkan amina. Asam-asam
aminom ini, dapat menyingkirkan gugus-gugus amini (deaminasi oksidatif) diikuti
oleh dekarboksilasi menghasilkan aldehid. Kedua hasil transformasi ini yaitu
amina dan aldehid melakukan kondensasi Mannich.
Reaksi Mannich
Komponen integral dari reaksi Mannich, selain amina
dan karbonil senyawa,
adalah carbanion , yang
memainkan peran Nukleofil dalam penambahan nukleofilik pada ion
yang terbentuk oleh reaksi amina dan karbonil.
Disamping
reaksi-reaksi dasar ini, biosintesa alkaloida melibatkan reaksi-reaksi sekunder
yang menyebabkab terbentuknya berbagai jenis struktur alkaloida. Salah satu
dari reaksi sekunder ini yang terpenting adalah reaksi rangkap oksidatif fenol
pada posisi orto atau para dari gugus fenol. Reaksi ini berlangsung dengan
mekanisme radikal bebas.
Reaksi-reaksi
sekunder lain seperti metilasi dari atom oksigen menghasilkan gugus metoksil
dan metilasi nitrogen menghasilkan gugus N-metil ataupun oksidasi dari gugus
amina. Keragaman struktur alkaloid disebabkan oleh keterlibatan fragmen-fragmen
kecil yang berasal dari jalur mevalonat, fenilpropanoid dan poliasetat.
Dalam biosintesa
higrin, pertama terjadi oksidasi pada gugus amina yang diikuti oleh reaksi
Mannich yang menghasilkan tropinon, selanjutnya terjadi reaksi reduksi dan
esterifikasi menghasilkan hiosiamin (2).
3. Contoh Pembentukan Senyawa Alkaloid Oleh
Tirosin
Tirosin merupakan
produk awal dari sebagian besar golongan alkaloid. Produk pertama yang penting
adalah antara dopamin yang merupakan produk awal dari pembentukan senyawa dari
berberine, papaverine dan juga morfin (5).
A. Sintesis Benzylisoquinolin, Dimulai Dengan Dua Molekul
Tirosin
B. 2 Cincin Tirosin Mengalami Kondensasi dan Membentuk
Struktur Dasar Dari Morfin
Permasalahannya:
Pada artikel
diatas dikatakan bahwa , biosintesa alkaloida melibatkan reaksi-reaksi sekunder
yang menyebabkab terbentuknya berbagai jenis struktur alkaloida. Salah satu
dari reaksi sekunder ini yang terpenting adalah reaksi rangkap oksidatif fenol
pada posisi orto atau para dari gugus fenol. Reaksi ini berlangsung dengan
mekanisme radikal bebas.
Pertanyaan:
Mengapa pada pembentukan alkaloid hanya melibatkan
reaksi-reaksi sekunder saja, apakah pada reaksi primer alkaloid dapat terbentuk
?
menurut saya bisa terbentuk, seperti referensi yang saya baca sebelumnya reaksi primer dari alkaloid merupakan reaksi Kondensasi antara dua unit ß-ariletilamina tidak lain adalah reaksi kondensasi Mannich. Menurut reaksi ini, suatu aldehid berkondensasi dengan suatu amina menghasilkan suatu ikatan karbon-nitrogan dalam bentuk imina atau garam iminium, diikuti oleh serangan suatu atom karbon nukleofilik ini dapat berupa suatu enol atau fenol.
BalasHapusdan kenapa dikatakan pembentukan alkaloid melibatkan reaksi sekunder jg karena reaksi-reaksi sekunder yang menyebabkab terbentuknya berbagai jenis struktur alkaloida. Salah satu dari reaksi sekunder ini yang terpenting adalah reaksi rangkap oksidatif fenol pada posisi orto atau para dari gugus fenol. Reaksi ini berlangsung dengan mekanisme radikal bebas.
Reaksi-reaksi sekunder lain seperti metilasi dari atom oksigen menghasilkan gugus metoksil dan metilasi nitrogen menghasilkan gugus N-metil ataupun oksidasi dari gugus amina.
Reaksi utama yang mendasari biosintesis senyawa alkaloid adalah reaksi mannich antara suatu aldehida dan suatu amina primer dan sekunder, dan suatu senyawa enol atau fenol. Biosintesis alkaloid juga melibatkan reaksi rangkap oksidatif fenol dan metilasi. Jalur poliketida dan jalur mevalonat juga ditemukan dalam biosintesis alkaloid. Kemudian reaksi yang mendasari pembentukan alkaloid membentuk basa. Basa kemudian bereaksi dengan karbanion dalam kondensasi hingga terbentuklah alkaloid.
BalasHapusberdasarkan artikel tersebut dapat kita ketahui bahwa reaksi primerlah yang menyebabkan terbentuknya alkaloid.
terima kasih